Danau Sentani merupakan danau yang berlokasi di Papua Indonesia. Danau Sentani terletak di bawah lereng Pegunungan Cagar Alam Cycloops yang mempunyai luas kurang lebih 245.000 hektar. Obyek rekreasi Danau ini terbentang antara Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Papua. Danau Sentani yang mempunyai luas kurang lebih 9.360 hektar serta terletak pada ketinggian 75 mdpl. Danau Sentani ialah danau terbesar di Papua.

Obyek Rekreasi Danau Sentani Papua 

Danau ini telah dikelola jadi obyek rekreasi karna berjarak 50 km dari Jayapura serta gampang dijangkau, sebagai pelengkap di danau ini telah banyak terdapat perahu rekreasi guna berkeliling di danau sentani.

Di danau ini pula diadakan Festival Danau Sentani buat menarik wisatawan. Festival Danau Sentani umumnya diadakan pada pertengahan bulan Juni setiap tahun, Festival Danau Sentani sendiri sudah diresmikan sebagai festival tahunan serta masuk dalam kalendar pariwisata utama. Festival ini diisi dengan tarian- tarian adat di atas perahu, tarian perang khas Papua, upacara adat semacam penobatan Ondoafi, serta hidangan berbagai kuliner khas Papua.

Di danau ini ada 30 spesies ikan air tawar serta empat di antaranya ialah endemik danau sentani yakni ikan gabus danau sentani (Oxyeleotris heterodon), Ikan Pelangi Sentani (Chilatherina sentaniensis), Ikan Pelangi Merah (Glossolepis incisus) serta Hiu gergaji (Pristis microdon). Danau Sentani kaya akan beraneka ragam biota laut serta telah digunakan untuk budidaya ikan air tawar.

Sejarah

 Pada era dulu kala pada lokasi danau sentani dahulunya merupakan sebuah desa yang amat makmur. Desa itu makmur karna berkawan dengan seseorang penyihir hebat yang kabarnya bisa memberikan apapun yang dimohon rakyatnya dengan balasan tumbal berupa seorang bayi.

Para masyarakat desa itu pun mau memberikan tumbal untuk kemakmuran desanya. Penyihir itu pun amat senang bermukim di desa itu karna ia selalu bisa tingkatkan keahlian ilmu hitamnya. Kemudian ia mengangkat seorang anak yang bakal jadi penerusnya kelak nanti. Penyihir itu mengajarkan seluruh yang ia tahu pada anak itu. 

Peristiwa itu terjadi bertahun- tahun sampai kepala desa mendapat suatu mimpi yang berkata kalau peristiwa itu (memberikan tumbal serta memohon bantu pada penyihir) sesungguhnya tidak bagus untuk mareka semua. Kepala desa mengumpulkan warganya kemudian membahas apa yang sepatutnya di lakukan, akhirnya mereka membuat keputusan guna membasmi serta mengusir penyihir itu dari desa mereka.

Pertama mereka berupaya membunuh anak yang sudah menjadi penerusnya itu terlebih dulu. Dengan seluruh metode mereka pun berhasil menyingkirkan anak itu. Penyihir itu pun tahu apa yang mereka rencanakan serta yang sudah mereka lakukan pada anak itu. 

Dia jadi amat marah serta berubah jadi seekor siluman ular raksasa. Ia menghancurkan desa itu, para masyarakat pun berupaya melawannya dengan senjata tradisional. Karena semangat, para masyarakat pun bisa mengalahkannya tetapi sebelum ia mati dia menusukkan ekornya ke tengah- tengah desa kemudian keluarlah air yang tidak henti- hentinya dari dalam bumi.

Saat ini desa itu pun jadi sebuah danau yang amat luas, banyak orang yang pertma kali melihatnya mengira itu merupakan laut yang menyambung hingga ke tengah kota padahal itu adalah sebuah danau yang sangat luas.

Baca Juga : Wisata Alam Tersembunyi di Danau Sentani

Share this post